TopikMaluku
TopikMaluku
TopikMaluku
TopikMaluku

Kehilangan Para Pendaki, Aliansi Pegiat Alam Desak Copot Kepala Balai Taman Nasional Manusela

Topik Maluku.com, Ambon — Kasus hilangnya para pendaki di kawasan Taman Nasional Manusela kembali menyita perhatian publik. Aliansi Pegiat Alam menilai tragedi ini bukan sekadar insiden individual, melainkan cerminan dari lemahnya sistem pengelolaan kawasan konservasi yang seharusnya menjadi benteng keselamatan bagi setiap pengunjung.

Fadel Rumakat, Koordinator Aliansi Pegiat Alam, menyampaikan kritik tajam terhadap Balai Taman Nasional Manusela yang dinilai lalai dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengelolaan keselamatan pendaki.

“Taman Nasional Manusela bukan kawasan liar tanpa pengawasan. Setiap pendaki yang masuk seharusnya terdata dengan baik, mendapatkan informasi medan yang akurat, serta akses terhadap jalur yang jelas dan aman. Jika hal-hal mendasar ini diabaikan, itu merupakan bentuk kelalaian institusional,” tegas Fadel.

Menurut Fadel, indikasi kelalaian semakin kuat ketika diketahui bahwa tidak ada sistem pendataan pendaki yang masuk dan keluar, minimnya pos penjagaan di titik-titik strategis, serta lambannya respons saat laporan kehilangan disampaikan.

“Kehilangan satu nyawa manusia di kawasan konservasi ini adalah peringatan keras bagi pengelola Balai Taman Nasional Manusela. Tidak bisa lagi beralasan soal keterbatasan sumber daya. Ini soal nyawa manusia yang harus diselamatkan. Keselamatan pengunjung harus menjadi bagian dari komitmen pengelolaan, bukan sekadar pelengkap,” lanjut Fadel.

Fadel juga menyoroti absennya Kepala Balai Taman Nasional Manusela di lokasi pencarian yang menurutnya menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab atas amanah yang diemban.

“Ini menunjukkan lemahnya tata kelola yang sangat fatal. Kehilangan para pendaki di Taman Manusela adalah bentuk nyata dari kegagalan pengawasan dan pengelolaan keselamatan oleh pihak Balai. Kami mendesak Kepala Balai Taman Nasional Manusela segera dicopot dari jabatannya,” tutup Fadel.

Aliansi Pegiat Alam juga mendesak agar pengelolaan taman nasional di Indonesia, khususnya di Maluku, harus menempatkan aspek keselamatan publik sebagai prioritas utama. Jika tidak, korban jiwa akan terus berjatuhan sia-sia dan kepercayaan publik terhadap lembaga konservasi akan semakin tergerus. (TM-03)


Follow TOPIKMALUKU.COM untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Chennel
Penulis: Abdul kadir ipa
TopikMaluku
error: Konten Dilindungi !