Ambon, – Bumi Manusia Institut yang bekerja sama dengan Academia Coffe dan di dukung Social Movement Institute mengelar diskusi bukunya Jhon Steinbeck, tentang kisah kehidupan sekelompok orang miskin yang tinggal di sebuah daerah kumuh di Monterey, California yang disebut Tortilla Flat. Mereka adalah keturunan campuran Spanyol, Indian, Meksiko dan Kaukasia.
Kegiatan ini di bawakan oleh Ahmed Siauta, seorang kritikusi sekaligus Teman Bumi Manusia Institut dan Basyir Tuhepaly sebagai pemandu materi yang berlangsung di Academia Coffe, pada Rabu (26/3/2025).
“Problem yang paling kompleks yang termasuk multidimensional adalah kemiskinan yang berdampak pada kita, kemiskinan apakah dia berdampak pada karakter, budaya atau kemiskinan ini menjadi struktural. kemiskinan bukan budaya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa, dalam novel yang ditulis oleh Jhon Steinback dengan judul dataran Tortilla itu juga mengupas tentang kehidupan di lingkungan kumuh yang ia tempati.
“Kemiskinan adalah faktor ketiadaan untuk kebutuhan hidup, upaya untuk mengakses kehidupan dasar, itulah kemiskinan. Kehidupan dasar itu lalu di artikulasikan sebagai kebutuhan sandang, pangan dan papan,” tambahnya.
Tetapi, kemiskinan sejatinya adalah kehilangan kesadaran aksipensis seorang, itu adalah kemiskinan sejati. “Katong seng pernah tau, katong ini mau seperti apa” itulah kemiskinan sejati, tandasnya.
Kemiskinan itu bukan sesuatu yang absolut, moralitas bisa mengangkat kemiskinan, moralitas itu bisa digambarkan dengan rasa pertolongan, rasa persahabatan dan rasa persaudaraan itu moralitas.
“Moralitas adalah satu etika sosial yang menghubungkan satu imajinasi dengan realita, itu disebut entitas, Jhon Steinback ingin mengirim pesan bahwa kemiskinan adalah fakta social,” tutupnya. (TM-03)